STUDI CLUB AL-FURQAN FEMA FIS UNM

AvatarDengan mengharap ridlo Allah Azza Wajalla dan didasarkan semangat menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar sehingga tercipta masyarakat kampus yang selalu memperjuangkan syari'at suci dan luhur sesuai Al-Qur'an dan As-Sunnah maka dibentuklah Study Club Al-Furqan untuk mewujudkan cita-cita umat berupa keselamatan di dunia dan akhirat.

AHLAN WA SAHLAN

BLOG INI BERISI ILMU SYAR'I YANG DIBANGUN DI ATAS AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH YANG SHAHIH SESUAI DENGAN PEMAHAMAN PARA SHOLAFUS SHOLEH

SC AL-FURQAN DAN PARA PEJUANG DAKWAH


               Perjalanan da’wah dan ishlahul ummat nampaknya masih sangat panjang. Problem internal ummat masih menyisahkan ruang yang terlalu luas. Sifat jahiliyah yang mendarah daging , syubhat, dan syahwat merajalela dan gencar menerkam mangsa. Perpecahan dan fanatisme di lain pihak, tak ketinggalan mencari korban baru setiap saat. Belum lagi berbagai kekalahan politik, ekonomi, sosial serta budaya yang diderita kaum muslimin di berbagai tempat.
            Sejak sohwah islamiyah meretas jalan, berbagai usaha dan percobaan ishlah dan kegiatan dakwah, silih berganti muncul dan beriring berjalan tertatih-tatih, haus, dan redup, jika tidak kembali divitalkan menghadapi berbagai tantangan, hambatan dan problem. Panjangnya sejarah da’wah yang dimulai sejak pergumulan kebajikan dan kebatilan silih bergantinya berbagai peristiwa, kejadian dan pengalaman seakan belum menjadi sebaik-baik guru bagi kalangan aktivis. Jangankan melanjutkan dan mengembangkan, sebagian malah saling menafikan dan menghancurkan. Berbagai kesalahan terus diulang dan terulang. Berkali-kali mengawali dan memulai dari nol, entah karena kebodohan dan sempit wawasan, atau karena keangkuhan. Sementara tantangan sekaligus obyek da’wah semakin kuat dan pandai mensinegrikan diri.
            SC. AL-FURQAN FEMA FIS  UNM sebagai lembaga da’wah, pengkaderan, dan pengembangan sumber daya manusia, belajar dari pengalaman panjang da’wah di masa yang lalu, serta pengamatan yang cermat terhadap akibat di masa akan datang berdasarkan kondisi realitas hari ini, terlihat jelas bahwa satu batu sandungan terbesar bagi da’wah dan kebangkitan islam adalah jauhnya kaum muslimin dari agama mereka, baik dari segi pengetahuan dan pemahaman di sisi satu, komitmen, keberpihakan dan pengamalan di sisi yang lain. Di lain pihak, gerakan da’wah terlihat belum vital ditengah ummat. Kebangkitan islam masih merupakan ide ekslusif dikalangan para penuntut ilmu dan aktivis islam.
            Kejahilan yang merata, diperparah pula dengan kekuatan deskruktif yang terus menerus menggerogoti ummat. Fikrah kufur, materialisme, hedonisme, individualisme, dan budaya permissif yang merusak, menular dan menyebar melalui media. Sementara itu da’wah yang jauh dari bimbingan ulama Rabbany kurang bisa diharapkan membawa kemajuan yang signifikan, dari sisi timbangan ahlussunnah.
            Sangat disayangkan, kekuatan da’wah yang shahihah, belum mampu berbuat banyak disebabkan karena banyaknya hambatan dan konspirasi jahat kekuatan kaum kafir yang tidak menghendaki kejayaan islam,. Kita belum cukup memiliki sumber daya berkualitas yang mampu bersinergi dan mengatur diri.
            Berdasarkan hal tersebut maka SC AL-FURQAN FEMA FIS  UNM mengembangkan pola kerja yang  ditujukan untuk mengimplementasikan “Lima dimensi perjuangan dan pergerakan SC. AL-FURQAN FEMA FIS  UNM, yaitu :
  1. Keislaman  yaitu melakukan kerja da’wah yang menitikberatkan pada pembinaan Aqidah shahihah, ‘ibadah muttabi’ah dan akhlakul karimah di atas manhaj  Ahlussunnah wal jama’ah
  2. Profesional yaitu melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan kepribadian, keahlian, kematangan, kemanajemenan, dalam bertandzim dan berdakwah.
  3. Intelektual yaitu melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan pola piker yang islami dan memberikan wawasan luas kepada kader.
  4. Kepemudaan dan kemahasiswaan
  5. Keummatan yaitu melakukan kegiatan yang bernuansa pengabdian langsung kepada ummat sehingga kader dapat memahami kaum muslimin, serta kondisi kontemporer yang dihadapi dan melingkupinya baik secara global maupun regional.

              Untuk mencapai tujuan tegaknya islam maka dua hal yang menjadi syarat untuk itu  yaitu kekuatan ilmu dan ketinggian cita cita (Ibnu Qayyim).
Berpijak pada hal tersebut, shahwah islamiyah kebangkitan islam ditengah-tengah problematika besar ummat islam (SDM) tak akan pernah vital tanpa ada keduanya. Jika kekuatan vital : berlandaskan pada akida yang kuat dan pemahaman yang luas yang sesuai dengan al-quran dan as-sunnah Muhammad Shallahu alaihiwasalam  dan ketinggian cita-cita.
            “Sessungguhnya allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S. 13:11)
            “Demi masa, sesungghnya manusia benar benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS.103:1-4).